Sepanjang sejarah, ada beberapa tokoh yang dieksekusi dengan cara di bakar hidup hidup oleh pihak gereja katolik. karena mereka dianggap menyimpang dari doktrin, melakukan bidat atau heretik.
Berikut beberapa tokoh tersebut di antaranya.
No.1 - Giordano bruno" (1548–1600)
di kutip dari britannica. Bruno adalah seorang filsuf, matematikawan, dan astronom Italia yang dihukum mati oleh Inkuisisi gereja katolik romawi. Ia dikenal karena, pandangannya yang mendukung konsep alam semesta yang tak terbatas. dalam teori teori itu, giordano bruno menolak teori geosentris dan merangkul teori heliosentris yang menyatakan bumi mengorbit matahari. dan bruno juga menolak beberapa doktrin inti gereja katolik. namun, pandangan ini dianggap sesat oleh gereja dan dia akhirnya dihukum mati dengan cara dibakar hidup hidup di alun alun campo de' fiori, roma. ketika putusan hukuman mati di berikan, giordano bruno sempat berkata pada para hakim. ( mungkin ketakutan kalian dalam memberikan hukuman padaku, lebih besar daripada aku sendiri yang menerimanya.)
No. 2 - Jan Hus (1369–1415)
di kutip dari world history encyclopedia.
Jan Hus adalah seorang teolog dan reformis asal ceko, yang memimpin gerakan reformasi di bohemia. terinsprirasi oleh karya john whycliffe, Ia mengkritik berbagai praktik gereja katolik, termasuk penjualan surat pengampunan dosa, indulgensi", dan ia menyerukan reformasi dalam gereja. hus dihukum mati karena di anggap sesat oleh pihak gereja. dan iapun kemudian di jatuhi hukuman oleh konsili konstanz dengan cara dibakar hidup-hidup. kematian jan hus, memicu kemarahan pengikutnya di bohemia dan memicu gerakan reformasi yang dikenal sebagai gerakan hussite. para pengikutnya menuntut reformasi gereja dan menolak dominasi katolik roma. yang akhirnya memicu perang antara kaum hussite dan kekuatan katolik yang dipimpin oleh kekaisaran romawi suci.
No. 3 - , William Tyndale". (1494–1536)
di kutip dari world history encyclopedia, William Tyndale adalah seorang akademisi asal inggris yang menerjemahkan alkitab ke dalam bahasa inggris. pada tahun 1524, Tyndale meninggalkan inggris dan menetap di jerman. di jerman ia mulai bekerja menerjemahkan alkitab dari teks yunani dan ibrani asli ke dalam bahasa inggris. kemudian salinan alkitab terjemahannya dicetak dan diselundupkan ke inggris. karyanya Tyndale ini menjadi sangat berpengaruh tetapi juga dilarang keras, karena di anggap kejahatan besar pada masa itu oleh gereja katolik dan pemerintah inggris. yang mana saat itu inggris di bawah kekuasaan raja Henry VIII. karena karyanya ini, ia dianggap sesat oleh otoritas katolik. Tyndale pun di tangkap dan dieksekusi dengan cara dicekik terlebih dahulu, lalu tubuhnya dibakar.
No. 4 - , Jacques De Molay". (1243–1314)
di kutip dari sky history, Jacques de molay adalah grand master terakhir ordo kesatria templar. Ia ditangkap atas tuduhan tak berdasar dan atas perintah raja Philip IV dari Prancis dan Paus Clement V. raja philip IV menuduh para ksatria templar ini terlibat dalam berbagai praktik bid'at atau heretik dan kejahatan lainnya, termasuk penyembahan berhala, pelecehan seksual, dan kegiatan rahasia yang tidak pantas. namun alasan utamanya adalah, karena raja Philip IV memiliki hutang yang besar kepada ksatria templar, yang merupakan bankir utama pada masa itu. kemudian raja Philip IV menekan Paus Clement V untuk mendukung tindakannya terhadap ksatria templar. Paus yang berada di bawah tekanan politik dan keuangan dari raja prancis saat itu, akhirnya setuju untuk mengeluarkan dekrit pembubaran ordo pada tahun 1312 , melalui bulla "Vox in excelso". Jacques De Molay, grand master ksatria Templar ini kemudian ditangkap bersama banyak anggota templar lainnya. setelah bertahun-tahun di penjara dan disiksa, ia akhirnya dieksekusi dengan cara dibakar hidup-hidup di paris. hukuman berat ini tidak hanya saja keterlibatan gereja katolik saat itu, namun proses tersebut lebih melibatkan faktor politik yang signifikan.
No. 5 - Girolamo Savonarola". (1452–1498)
di kutip dari new world encyclopedia, ia adalah seorang biarawan dominikan dan reformis asal italia yang berani mengkritik korupsi dalam gereja katolik. pada saat itu pendeta gereja katolik Roma semakin merusak moralitas, menjalani kehidupan yang korup. kepausan dipenuhi dengan penyalahgunaan dan amoralitas pribadi di hampir setiap distrik, terkadang terjadi juga penjaja keliling pengampunan dosa. karena hal inilah, Savonarola dia lebih menarik diri dari studi sekulernya. karena penentangannya ini, Savonarola didakwa karena di anggap sesat, karena dia mengucapkan nubuat, menghasut, dan melakukan kesalahan agama. ia kemudian di kucilkan oleh Paus Alexander VI , Paus menghimbau penangkapan dan eksekusi atas dirinya. pada hari eksekusinya, ia dibawa ke
" Piazza Della Signoria " bersama dua rekannya Fra Silvestro dan Fra Domenico Da Pescia. ketiganya dilucuti jubahnya secara ritual, direndahkan sebagai orang yang sesat dan skismatis, dan diserahkan kepada penguasa sekuler untuk dibakar. kemudian mereka digantung dengan rantai di sebuah salib, api besar dinyalakan di bawah mereka dan merekapun di terbakar hidup hidup.
Eksekusi-eksekusi ini sering kali dipicu oleh perbedaan teologis, politis, atau reformasi yang dianggap mengancam otoritas dan ajaran " Gereja Katolik " pada masa itu.
#faktasejarah #infosejarah #sejarahkelam #sejarah #duniasejarah #sejarahdunia #sejarahpopuler #sejarahmasalalu #kebenaransejarah
Dengar Audio Video di sini
No comments:
Post a Comment